Senin, 09 Agustus 2010

The Joker


Joker adalah salah satu karakter penjahat dalam kisah Batman. Meskipun tidak mempunyai kekuatan super, ia merupakan salah satu musuh Batman yang paling berbahaya. Penampilannya yang tampak full make up, sudah pasti membuat setiap orang yang melihatnya jadi takut. Apa hubungannya full make up dengan takut? Saya beri beberapa contoh.
Film-film horor Indonesia yang menampilkan berbagai jenis hantu, selalu menampilkan sosok hantu yang memakai make up tebal. Misalnya saja mbak Kunti, a.k.a Kuntil Anak, pastinya menghabiskan satu dus bedak dan lisptik untuk mendandani wajahnya supaya terlihat seram. Begitu juga si pocong yang memakai banyak pemutih. Mungkin yang paling irit dalam penggunaan kosmetik adalah pak Gondo atau Gondoruwo, yang sama sekali tidak menggunaka krim pencukur. Lha dia memang tidak perlu bercukur. Kalau perlu team make up banyak-banyak menempelkan rambut di sekujur tubuhnya.
Contoh yang lain, tentang make up tebal dan rasa takut, adalah para wanita jadi-jadian di jalanan, alias bencong. Kalau tidak percaya, coba saja yang merasa sebagai cowok normal berjalan-jalan di tempat-tempat para bencong mangkal. Dijamin kalian akan merinding tujuh keliling. Kalau kalian tidak takut, dan malah merasa senang, hmm... Mungkin orientasi kalian cukup diragukan, hehehe....
Ok, kembali pada Joker. Muka joker yang tampak full make up mengingatkan kita pada sosok badut. Sebenarnya sosok badut dimaksudkan untuk menghibur, namun entah kenapa aura yang muncul justru agak seram. Jika ada yang pernah hadir di pesta ulang tahun anak-anak, biasanya ada badut ultah yang datang memeriahkan. Dia pasti melakukan berbagai ulah untuk membuat anak-anak tertawa. Akan tetapi, di antara anak-anak tersebut, pasti ada yang menangis dan minta pulang karena takut pada sang badut. Saya sendiri termasuk phobia badut ketika masih kecil. Kalau pergi ke taman hiburan dan bertemu badut, saya pasti lari menghindar. Bikin parno pokoknya.
Dalam film Dark Knight, karakter Joker sengaja menggunakan make up tebal untuk menakuti orang lain. Di film ini, memang diceritakan Joker sebagai sosok kriminal yang kejam, psychopath, dan berdarah dingin. Ia mempunyai masa lalu kelam yang membuatnya jadi sosok seperti sekarang.
Berbeda dengan cerita dalam film Dark Knight, cerita dalam komik dan film layar lebar Batman lainnya, kebanyakan mengisahkan bahwa Joker mempunyai penampilan seperti badut akibat tercebur dalam larutan kimia. Larutan tersebut membuat kulitnya menjadi putih pucat, rambutnya berwarna hijau, dan bibirnya memerah. Dalam komik, dikisahkan pula tentang asal-muasal Joker yang cukup memilukan. Alkisah Joker, yang bernama asli Jake, adalah seorang kimiawan yang ingin menjadi komedian ternama. Ia mempunyai sorang istri yang sedang hamil tua. Terhimpit oleh masalah ekonomi, ia pun terpaksa terjun ke dunia kriminal dan bergabung dengan sebuah geng mafia untuk melakukan aksi kejahatan. Belum sempat ia melaksanakan aksi jahatnya, istrinya meninggal bersama bayi yang dikandungnya secara tragis. Jake pun berniat untuk mengurungkan aksi kriminalnya. Akan tetapi, niatnya tersebut dihalangi oleh anggota geng lainnya dan ia harus tetap melakukan aksi kejahatan.
Nasib sial masih belum pergi dari Jake. Ketika sedang melakukan tindak kriminalitas, Batman memergoki mereka. Takut akan ditangkap, Jake melarikan diri dan tanpa sengaja terjatuh ke larutan kimia yang membuat fisiknya berubah. Kemarahan, kekecewaan, dan dendam kesumat pada Batman membuatnya menjadi sosok penjahat paling keji dan gila. Ia pun mengubah namanya menjadi Joker.
Satu lagi fakta yang tentang karakter Joker. Kali ini berhubungan dengan aktor yang mengangkat karakter Joker ke layar lebar. Beberapa aktor telah menghidupkan Joker dengan begitu meyakinkan, sebut saja Cesar Romera dalam film seri Batman di tahun 60-an dan film layar lebar Batman yang pertama, Jack Nicholson dalam film Batman karya Tim Burton, serta Heath Ledger dalam The Dark Knight. Aktor-aktor tersebut mendapatkan nominasi dalam Academy Award berkat aktingnya sebagai joker, namun hanya Ledger yang mampu membawa pulang piala oscar. Tampaknya karakter Joker membawa keberuntungan bagi mereka.
Dalam film, Joker selalu diceritakan mati mengenaskan. Dalam kenyataannya, dua aktor yang pernah bermain sebagai Joker juga mengalami nasib yang hampir serupa. Heath Ledger ditemukan tidak sadar di dalam kamarnya, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal, diakibatkan oleh over dosis obat penenang.
AKtor yang lain adalah Andrew Koenig. Karakter yang ia mainkan memang tidak cukup populer, karena ia bermain dalam film fan-made yang diputar dalam kalangan terbatas. Filmnya berjudul "Batman: Dead End". Nasib nahas menimpa Koenig yang ditemukan tidak bernyawa di dekat sebuah toko kue di Vancouver, setelah sempat menghilang selama beberapa hari. Diduga ia tewas karena bunuh diri.
Ada dua kesamaan dalam kematian Ledger dan Koenig. Keduanya sempat mengalami gangguan psikis sebelum meninggal. Koenig dikabarkan sempat depresi hingga akhirnya bunuh diri, sedangkan Ledger mengalami gangguan tidur yang cukup parah sehingga membuatnya mengonsumsi banyak obat penenang. Karakter Joker juga dikisahkan mengalami gangguan psikis, dalam komik maupun semua filmnya. Saya bukannya sengaja menghubung-hubungkan, hanya memaparkan adanya suatu kesamaan antara Joker, Heath Ledger, dan Andrew Koenig. Toh aktor lain yang pernah memerankan Joker juga tidak mengalami nasib serupa. Romero meninggal dengan damai pada usia 87, sedangkan Nicholson masih hidup dan sehat hingga sekarang (semoga saja dia tidak mengalami apa-apa).