Minggu, 13 November 2016

Blog dan Presentasi

Beberapa hari yang lalu, saya ikut pelatihan Presentasi Efektif yang diadakan oleh perusahaan tempat saya bekerja. Sudah lama saya menunggu pelatihan ini. Terakhir kali diadakan di unit saya enam tahun lalu, dan saat itu saya belum bisa ikut. Maklum waktu itu saya masih baru dan berstatus sebagai karyawan kontrak. Jumlah pesertanya memang dibatasi maksimal dua belas orang untuk tiap pelatihan, supaya benar-benar efektif. Jadi pesertanya diseleksi. Waktu itu diutamakan dari bagian Sales atau bagian lain tapi yang mempunyai anak buah.

Trainer dan Peserta Pelatihan Presentasi Efektif
Untungnya saat terakhir kali diadakan pelatihan Presentasi Efektif ini, saya tetap terlibat menjadi panitia. Jadi meskipun saya tidak terdaftar sebagai peserta, namun saya berhasil "mencuri" ilmunya. Setiap ada kesempatan presentasi atau berbicara di depan umum, saya coba praktikkan ilmu "curian" tersebut.

Tahun ini, pelatihan Presentasi Efektif kembali diadakan di unit saya. Tentu saja saya sangat bersemangat. Meskipun saya sudah mengetahui ilmunya, tetap saja ada yang terasa kurang jika tidak menjadi pesertanya secara langsung. Karena ketika kita menjadi peserta di pelatihan ini, kita akan "dipaksa" berpresentasi dan akan diberikan penilaian secara langsung. Walaupun saya sendiri sudah sering kali presentasi dan berbicara di depan publik, saya tetap ingin tahu apakah teknik yang saya terapkan selama ini sudah benar atau belum. Alhamdulillah pada kesempatan kali ini saya bisa berpartisipasi sebagai peserta.

Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari dengan materi yang sangat padat. Pelatihan dimulai pukul 9 pagi dan berakhir pukul 5 sore. Begitu terus setiap hari. Tidak ada waktu sia-sia yang terbuang, ya kecuali waktu istirahat. Materinya sangat menarik, mengenai teknik-teknik melakukan presentasi yang benar, dan mengatasi beberapa hambatan dalam presentasi supaya penampilan kita terlihat sempurna.

Salah satu materi yang menarik adalah ketika kami diminta untuk bermain peran. Di sini kita harus "all-out" melimpahkan emosi dari karakter yang kita perankan. Mulai dari memerankan seorang tersangka yang didzolimi saksi, hingga menjadi koboi ala Wild West. Apa hubungannya presentasi dengan bermain peran? Kadang kala kita akan menjadi canggung ketika harus berperan atau menunjukkan emosi di depan umum. Dengan bermain peran ini, kita diharapkan menjadi lebih terbuka sehingga tidak akan merasa canggung lagi ketika harus melakukan presentasi. Di akhir sesi, kami diminta untuk menuliskan nama peserta yang paling bagus dalam bermain peran. Nama pemenangnya akan diumumkan di hari terakhir pelatihan.

Selain bermain peran, ada beberapa sesi lain yang mengharuskan kami berpraktik di depan, di antaranya menceritakan kisah masa kecil yang berkesan, serta tentu saja sesi presentasi. Ini adalah sesi yang terakhir, Kami harus menerapkan teori-teori dan praktik yang kami pelajari di sesi-sesi sebelumnya. Di sinilah keberhasilan kami dalam mengikuti pelatihan ini diuji. Peserta diminta untuk membuat materi presentasi dengan tema bebas. Awalnya saya sempat terpikir untuk membuat materi tentang kesehatan mental, karena beberapa hari sebelumnya ada hari Kesehatan Mental Internasional. Kebetulan saya dulu mempelajari tentang topik ini di bangku kuliah dan ingin membagikan pengetahuan saya kepada rekan-rekan yang lain. Namun setelah saya pertimbangkan lagi, saya ingin mempresentasikan topik yang lebih ringan lagi. Dan akhirnya saya memutuskan untuk mempresentasikan topik "Menjadi Blogger Profesional".

Sebenarnya pengetahuan saya dalam topik blogger ini juga masih sangat jauh dari sempurna. Saya memang sudah lama punya blog, dari tahun 2008, tapi yah untuk mengisinya masih angin-anginan. Kalau lagi rajin, bisa tiap hari bikin tulisan dan mempostingnya. Tapi kalau lagi kumat malasnya, bisa berbulan-bulan tidak dikunjungi blog ini. Kasihan. Seperti postingan yang satu ini. Postingan ini adalah yang pertama sejak beberapa bulan yang lalu. Hehehe... malu juga sebenarnya. Tapi tidak apa, demi memperkenalkan dunia blogging ke rekan-rekan yang lain, saya memutuskan untuk tetap lanjut dengan ide tersebutt.

Setelah berselancar di dunia maya, saya menemukan artikel berjudul "Panduang Ngeblog untuk Pemula Sampai Bisa Menghasilkan Uang" oleh seorang blogger yang bernama Sugeng (alamat blognya sugeng.id, banyak artikel menarik tentang dunia blogging di sini). Artikel ini cukup bagus, berisi panduan-panduan yang jelas bagi masyarakat yang masih awam terhadap dunia blog sehingga bisa lebih paham. Artikel ini bersama dengan sumber-sumber lain, saya sadur dan saya jadikan bahan presentasi saya. Alhamdulillah tanggapan dari peserta lain cukup antusias. Bahkan setelah presentasi saya selesai, trainernya masih bertanya lebih banyak tentang cara-cara membuat blog. Artinya tujuan saya untuk mensosialisasikan dunia blog cukup berhasil. Tak disangka hobi ngeblog membuat saya bisa menampilkan presentasi yang menarik.

Berkat pelatihan tersebut, saya sangat bersyukur telah berkenalan dengan dunia blog. Meskipun kadang masih angin-anginan, saya jadi bersemangat untuk menekuni dunia blog lagi. Semoga setelah ini jadi lebih rutin, meskipun tidak setiap hari, tapi paling tidak dalam satu minggu harus ada satu artikel yang saya posting. Insya Allah.

Di hari terakhir, saya mendapat kejutan yang menyenangkan. Ingat tentang sesi bermain peran yang saya ceritakan di atas? Ternyata saya dipilih menjadi pemain peran terbaik, hehehe... Hadiahnya berupa sebuah buku berjudul "Show and Tell: Siapa pun Bisa Membuat Presentasi Luas Biasa" karangan Dan Roam. Buku yang bagus, dan berisi banyak ilustrasi yang menarik. Untuk presenter terbaik, dianugerahkan kepada peserta lain. Cara saya berbicara memang terlalu cepat saat berpresentasi. Mungkin terlalu bersemangat (atau grogi?). Tapi saya jadi tahu kekurangan dan kelebihan saya yang bisa saya gunakan untuk memperbaikan cara berpresentasi saya. Mungkin kalau suatu saat ada pelatihan untuk menjadi blogger yang efektif, saya pasti akan ikut. Ada yang mau mengadakan? Tolong saya diinfokan ya kalau ada. Sampai jumpa.

Ini hadiahnya. Bagus lho isi bukunya