Minggu, 24 April 2016

Kopi Luwak Bali

Dalam film The Bucket List, karakter yang diperankan Jack Nicholson membaca sebuah surat dari sahabatnya, yang diperankan Morgan Freeman, menyatakan bahwa kopi luwak merupakan kopi termahal di dunia. Saya tidak tahu apakah memang betul-betul paling mahal sedunia atau tidak, tapi yang jelas kopi luwak ini termasuk mahal untuk ukuran dompet saya.



Pertama kali saya mencicipi kopi luwak, yaitu sekitar enam tahun yang lalu di sebuah cafe di Tunjungan Plaza. Cafe ini masih satu grup dengan PTPN, jadi bahan-bahan yang digunakan merupakan produk dari PTPN sendiri. Pelayannya mengatakan kepada kami bahwa kopi luwak di cafe tersebut cukup terkenal di antara pelancong luar negeri yang datang ke Surabaya. Pernah suatu waktu ada kapal AL dari Negeri Paman Sam yang merapat ke Tanjung Perak, dan para awaknya memborong kopi luwak. Padahal waktu itu harga satu cangkir kopi luwak adalah Rp. 100.000,-.

Apa yang membuat kopi luwak begitu mahal? Selain karena kualitas rasa dan aroma, proses pembuatannya juga terbilang cukup rumit. Berikut informasi yang saya dapat dari wikipedia :

"Early production began when beans were gathered in the wild from where a civet would defecate as a means to mark its territory. On farms, civets are either caged or allowed to roam within defined boundaries.

Coffee berries are eaten by a civet for their fruit pulp. After spending about a day and a half in the civet's digestive tract the beans are then defecated in clumps, having kept their shape and still covered with some of the fleshy berry's inner layers.

Despite being in contact with faeces and pathogenic organisms, the beans contain negligible amounts of the enteric (pathogenic) organisms associated with feces. Moreover, the "cherry" or endocarp surrounding the bean is not completely digested by the luwak, and after being collected, the farmer performs thorough washing and removes the endocarp. The final roasting of the beans would, additionally, eliminate any remaining bacteria."

Jadi pada intinya biji kopi yang selanjutnya akan diolah menjadi minuman ini, harus dimakan dan dicerna terlebih dulu oleh luwak untuk kemudian dikeluarkan bersama dengan fesesnya. Biji-biji hasil pencernaan tersebut kemudian dicuci dan dikupas kulit arinya. Setelah itu biji-biji tersebut disangrai untuk melenyapkan bakteri yang tersisa. Setelah itu biji kopi bisa digiling menjadi bubuk kopi yang siap minum.

Biji kopi luwak sebelum diproses lebih lanjut. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kopi_luwak

Saya pernah mencoba proses pencucian dan pengelupasan kulit ari biji kopi luwak. Ternyata memang tidak mudah. Jadi tidak heran kalau harga jual kopi luwak dibandrol cukup tinggi.

Perlu saya perjelas bahwa kopi luwak yang saya maksud di sini adalah kopi luwak asli yang mengalami proses seperti disebutkan di atas, bukan kopi luwak yang menjadi merek beberapa minuman kopi instan yang akhir-akhir banyak terdapat di pasaran. Anda bisa saja berpendapat bahwa kopi luwak itu murah, karena bisa didapat di mana sana, mulai dari toko kelontong di kampung sampai minimarket, dengan harga yang miring sekali. Dengan sangat menyesal saya katakan bahwa yang anda maksud itu bukan kopi luwak sebenarnya, tapi hanya mereknya saja. Isinya? Hanya kopi susu instan biasa yang sering kita jumpai pada merek-merek lain.

Ini dia si luwak. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Kopi_Luwak

Lalu di mana kalau ingin mencoba kopi luwak yang asli? Anda bisa mencoba di Cafe Rolas, cafe yang saya ceritakan di atas. Atau kalau anda ingin yang otentik, anda bisa mencobanya langsung di beberapa tempat di Indonesia yang memang terkenal sebagai penghasil kopi luwak. Salah satunya adalah Bali, dan lebih tepatnya di daerah Ubud.

Kalau anda pergi ke Ubud, anda pasti akan menemukan cafe ataupun warung kopi yang menawarkan kopi luwak. Kopi luwak yang ditawarkan di sini tentunya kopi luwak asli, bukan merek kopi luwak instan. Anda bisa tahu dari aroma dan rasanya yang khas dan sangat nikmat. Tidak terlalu pahit namun sangat pas di lidah. Jack Nicholson dan Morgan Freeman saja mengakuinya di film The Bucket List.

Saya sebenarnya bukan penggemar fanatik kopi. Saya minum kopi kalau kondisi darurat saja, misalnya tiba-tiba mengantuk saat lagi menyetir, atau harus terjaga saat berada di meeting yang membosankan (yang ini rahasia ya hehe). Saya tidak terbiasa minum kopi saat pagi hari seperti orang kebanyakan. Kenapa begitu? Asam lambung saya termasuk berlebih, sehingga kalau habis minum kopi pasti akan mual, meskipun minumnya setelah makan. Dan itu berlaku pada hampir semua kopi, mau itu kopi susu, kopi putih, terlebih kopi hitam. Namun anehnya, gejala mual pasca minum kopi tidak saya alami ketika minum kopi luwak.

Karena dampaknya yang tidak biasa bagi tubuh saya ini, kemarin saya sempat membeli satu kantong kecil bubuk kopi luwak sebagai oleh-oleh dari Bali. Satu kantong berisi 50 gram kopi seharga Rp. 50.000,-. Cukup mahal kalau dibandingkan dengan kopi-kopi lain yang biasa kita beli. Namun untuk kualitas, harga tersebut bagi saya relatif murah.


Kemasan Kopi Luwak Bali tampak depan. Sumber: koleksi pribadi
Kemasan Kopi Luwak Bali tampak belakang. Diproduksi oleh Mangsi Coffee. Sumber: koleksi pribadi





Selain kopi luwak, saya juga sempat membeli satu bungkus kopi rempah khas Bali. Saya akan mengulasnya pada catatan selanjutnya. Dan kalau anda ingin membaca tentang luwak yang menghasilkan kopi ini, silahkan anda baca di catatan saya sebelumnya.

Sampai jumpa dan selamat menikmati kopi anda hari ini.

15 komentar:

Unknown mengatakan...

Daerah kawah ijen juga banyak varian kopi luwak pak arsya ....kapan neh diajak piknik ke daerah dingin ,biar ndak suntuk lihat pakan terus pak ,anang03067@gmail.com

Unknown mengatakan...

Daerah kawah ijen juga banyak varian kopi luwak pak arsya ....kapan neh diajak piknik ke daerah dingin ,biar ndak suntuk lihat pakan terus pak ,anang03067@gmail.com

Unknown mengatakan...

Wah ayo banget pak. Saya mah siap aja kalo utk jalan2 hehehe

siswantyaningsih mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
siswantyaningsih mengatakan...

Baru tahu aq pembuatan kopi luwak seperti itu. Kayaknya perlu coba yg asli. Tapi pembuatan yg seperti itu hiegiens gak ya? Halal gak ya?

Unknown mengatakan...

Insya Allah higienis dan halal sis. Aku pernah nyoba bikin. Jd biji kopi "segar" itu dijemur dulu. Setelah dijemur dicuci dengan air hangat. Pd saat kondisi separuh basah, kulit ari dikupas. Habis itu dijemur lagi. Setelah itu biji kopi disangrai di wadah yg super besar. Proses pemanasan yg berulang kali ini utk menghilangkan bakteri yg kemungkinan ikut dr proses pencernaan luwak. Sampai sejauh ini blm ada kasus yg dilaporkan ttg orang yg sakit akibat minum kopi luwak ataupun penelitian yg menyatakan bahwa kopi luwak mengandung bakteri berbahaya. Dan krn di dlm kopi luwak tdk mengandung alkohol ataupun bahan2 lain yg diharamkan, insya Allah juga halal

Unknown mengatakan...

Dulu prrnah beli waktu di bali, tapi karena masih ABG dan belum jadi pecinta kopi ya yang minum mbah wae. Jadi pengen beli yang asli lagi hikx

Unknown mengatakan...

Insya Allah higienis dan halal sis. Aku pernah nyoba bikin. Jd biji kopi "segar" itu dijemur dulu. Setelah dijemur dicuci dengan air hangat. Pd saat kondisi separuh basah, kulit ari dikupas. Habis itu dijemur lagi. Setelah itu biji kopi disangrai di wadah yg super besar. Proses pemanasan yg berulang kali ini utk menghilangkan bakteri yg kemungkinan ikut dr proses pencernaan luwak. Sampai sejauh ini blm ada kasus yg dilaporkan ttg orang yg sakit akibat minum kopi luwak ataupun penelitian yg menyatakan bahwa kopi luwak mengandung bakteri berbahaya. Dan krn di dlm kopi luwak tdk mengandung alkohol ataupun bahan2 lain yg diharamkan, insya Allah juga halal

Unknown mengatakan...

Ada mbak kopi luwak kalimantan, tp di pontianak. Sama2 jauhnya ya kalo ke bali. Ini dpt linknya, siapa tau kalo sama2 kalimantan bisa lebih murah
http://www.bloggerborneo.com/kopi-luwak-kalimantan-tiada-tanding-tiada-banding/

Unknown mengatakan...

Whaahaha.. . Kopi luak asli mahal bingits ya... di daerah bandung dan sekitarnya ada gk ya

Unknown mengatakan...

Ada mas, malah salah satu pabrik terbesar kopi luwak (asli) ada di dkt bandung. Ini linknya:http://kopiluwakindonesia.co.id/pabrik-kopi-luwak-terbesar-ada-di-pangalengan-bandung-jawa-barat.html

Swastikha mengatakan...

Kopi luwak yang di TV mah pake luwak plastik kali ya? 🙊

Unknown mengatakan...

Xixixi... Iya mbak, asal jgn kopi plastik aja 😄

Unknown mengatakan...

Pengennn cobaa kopi luwakk..tp skrg
ini kyna kopi apa aja mahaall krn dibarengin dengan lifestyle dan gaya2an ehehhehehe..ntr aku pulang kita kopdar ngupi2 yookk

Unknown mengatakan...

Ayuk2 tp jgn ajak2 jesica ya 😝