Selasa, 26 April 2016

Fundamental Things About Freeletics


Beberapa waktu yang lalu, saya sempat menulis pengalaman saya ikut freeltics pertama kali (bisa anda lihat di sini). Di luar dugaan, tulisan saya tersebut cukup banyak dikunjungi (berdasarkan data statistik di blogger.com). Bahkan kalau saya mengetik kata kunci "freeletics" di google, tulisan saya tersebut muncul di halaman pertama pada urutan nomor enam. Saya juga terkejut. Bukan, bukan karena tulisan saya bagus, tapi tampaknya belum banyak yang mengulas tentang freeletics.

Freeletics sendiri memang termasuk cabang olahraga baru. Saya juga baru mengenalnya dari teman saya yang merupakan pendiri komunitas freeletics di Sidoarjo, kota tempat tinggal saya. Dan sejak itu saya mulai rajin ikut latihan, meskipun masih belum bisa rutin datang.

Apa sih freeletics? Mungkin masih banyak yang belum tahu. Ketika saya menceritakan kepada teman-teman saya tentang olahraga ini mereka juga masih asing. Jadi saya coba untuk mengulasnya sedikit di sini berdasarkan informasi yang saya sadur dari situs freeletics.com.

Freeletics merupakan olahraga untuk melatih kekuatan, kecepatan, dan daya tahan tubuh. Bagi yang ingin membentuk tubuh, olahraga ini sangat sesuai. Bahkan dalam situs freeletics.com, disarankan bagi siapa pun yang melakukan freeletics untuk mengambil foto badan secara berkala supaya dapat dilihat perkembangan bentuk tubuh dari awal melakukan latihan dan setelah rutin melakukan latihan.

Freeletics tidak menggunakan alat bantu tertentu. Meskipun ada beberapa gerakan yang menggunakan bantuan alat, misalnya pull-up, namun sebagian besar gerakan yang dilakukan dalam olahraga ini murni menggunakan berat tubuh kita sendiri. Jadi tidak seperti apabila kita berolahraga di gym atau fitness yang menggunakan alat-alat berat.

Pull-up, salah satu latihan dalam freeletics yang memerlukan alat bantu.
Sumber: https://www.freeletics.com/en/bodyweight/coach/get

Freeletics terdiri atas tiga jenis latihan: workout, excercise, dan running. 

Workout adalah beberapa set latihan yang harus diselesaikan dalam urutan dan jumlah yang persis sama dengan yang telah ditetapkan.Workout dapat dilakukan dalam berbagai tipe dan volume tergantung dari jenis latihannya, apakah untuk daya tahan kardiovaskular, atau untuk kekuatan dan daya tahan otot.

Excercise adalah sejumlah repetisi yang dilakukan untuk satu gerakan. Excercise dapat berupa repetisi rendah hingga repetisi tinggi, untuk melatih kekuatan, kecepatan, dan stamina.

Run atau lari merupakan jarak tertentu yang harus ditempuh, dan dilakukan dengan lari sprint dalam jarak sedang ataupun jauh. Berlari merupakan latihan yang tepat untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskular dan juga untuk melengkapi program latihan kekuatan.

Berlari dapat menjadi latihan kardio sekaligus untuk meningkatkan kekuatan.
Sumber: https://www.freeletics.com/en/bodyweight/coach/get

Semua latihan di atas dilakukan dalam batas waktu tertentu. Anda harus menyelesaikan semuanya secepat mungkin. Ukuran performa dalam olahraga ini adalah durasi waktu latihan anda.

Lalu, di mana olahraga freeletics ini dilakukan? Freeletics dapat dilakukan di mana pun. Di taman, lapangan olahraga, tempat fitness, atau bahkan di rumah. Dan anda bisa melakukannya secara individu maupun berkelompok.

Jika anda lebih suka melakukannya secara berkelompok, ada banyak komunitas-komunitas freeletics yang bisa anda ikuti. Misalnya freeletics Jakarta atau freeletics Surabaya. Bagi Anda yang tinggal di Sidoarjo, anda bisa bergabung dengan komunitas freeletics Sidoarjo. Latihan rutinnya setiap hari Rabu pukul 19.30 WIB di Paseban Alun-alun Sidoarjo, serta hari Sabtu pukul 07.00 WIB di taman timur Alun-alun Sidoarjo (dekat perempatan lampu merah Diba). Di sini anda bisa latihan bersama, dipandu oleh trainer yang sudah berpengalaman dalam bidang freeletics.

Bagi anda yang mungkin tidak sempat datang ke latihan komunitas atau lebih suka berolahraga sendiri, anda bisa download aplikasi freeletics secara gratis di android playstore ataupun app store di iphone. Kalau di komunitas anda dipandu oleh trainer, di aplikasi pun juga ada panduan latihan yang bisa anda lakukan secara mandiri.

Push-up, salah satu latihan inti di dalam freeletics.
Sumber: https://www.freeletics.com/en/bodyweight/coach/get

Di awal, mungkin anda akan merasa kepayahan dan merasa nyeri setelah latihan. Namun apabila anda sudah rutin melakukan freeletics, daya tahan anda akan semakin meningkat dan dapat dengan mudah melakukan gerakan-gerakan yang pada mulanya sulit bagi anda. Yang penting, jangan menyerah dan teruslah berlatih.

"Pain may be temporary, but glory will last forever."

9 komentar:

Unknown mengatakan...

Jadi pengin coba deh tp di sini ada komunitasnya gak yah?

Unknown mengatakan...

Coba cari aja mbak. Atau kalau belum ada, gabung dengan kota terdekat trus habis itu ngumpulin massa bikin sendiri di kota domisili. Teman saya yang mendirikan freeletics sidoarjo jg begitu. Awalnya dia gabung dg freeletics surabaya. Trus krn byk jg anggotanya yg dari sidoarjo dan di sidoarjo blm ada komunitasnya akhirnya bikin sendiri.

Unknown mengatakan...

Wiiihhh itu mbak2 ada yang sampai berotot yaaa, , , keren tuh badanya, , , q bs g ya bgt hikz

Unknown mengatakan...

Wiiihhh itu mbak2 ada yang sampai berotot yaaa, , , keren tuh badanya, , , q bs g ya bgt hikz

Unknown mengatakan...

Insya Allah bisa mbak, selama rutin latihan bisa kok

Unknown mengatakan...

Prinsip olahraga nya menarik. Tulisannha juga dikemas dengan asik :-)

Unknown mengatakan...

Makasih Mbak Wulan. Kalau pulang ke Indonesia ditunggu oleh2 saljunya ya 😝

Swastikha mengatakan...

Saya kok malah fokus sama perut-perut kayak roti kasur 😅

Unknown mengatakan...

Hahaha... Gagal fokus ya mbak. Saya jg heran perutnya bisa kayak gitu ya (sambil pihat perut sendiri yg kyk semangka)