Minggu, 08 Mei 2016

Pengadilan Wallace

Sumber gambar: wikipedia

Balairung Wesminster penuh sesak dengan kerumunan. Rakyat jelata berdesak-desakan di belakang, dan di baris paling depan, duduklah para bangsawan. Tidak biasanya Balairung Wesminster dibuka untuk umum. Biasanya hanya diperuntukkan untuk rapat tertutup para petinggi kerajaan.
Seluruh mata tertuju pada sosok di ujung balairung. Seorang pria paruh baya, berdiri dengan tubuh terikat rantai, wajahnya tampak sayu, namun sorot matanya menatap tajam ke penghujung ruangan.
Baju yang dikenakan pria tersebut kumal dan compang-camping. Sebuah mahkota dari rangkaian dahan pohon oak disematkan di kepalanya. Simbol bahwa ia adalah raja kriminalitas. Rambut dan jenggotnya tampak berantakan. Tapi tubuhnya yang tegap dan garis muka yang tegas, menunjukkan bahwa ia pernah menjadi sosok penting.
Terdengar suara ketukan palu membahana di seluruh ruangan. Seorang pria tua berseragam toga di ujung ruangan, berdiri dan meminta semua orang untuk diam.
"Hari ini kita akan melakukan persidangan terhadap William Wallace dari Renfrew. Terdakwa dituduh melakukan kekejian terhadap warga sipil serta pengkhianatan terhadap Raja."
Sang hakim membacakan lebih lanjut tuduhan terhadap William Wallace dan bukti-bukti kejahatannya. Berbagai peperangan yang dipimpin Wallace terhadap pasukan Inggris serta korban-korban yang telah dibunuh oleh Wallace dan pasukannya, dibacakan seluruhnya dengan detil oleh hakim.
Terdengar kasak-kusuk dari para hadirin sidang. Warga London dan rakyat Inggris mengutuk perbuatan yang telah dilakukan Wallace. Mereka menganggapnya sebagai penjahat kelas berat.
"Atas kejahatan yang telah dilakukannya, maka dengan ini kerajaan menjatuhkan hukuman mati terhadap William Wallace. Ia akan digantung, ditarik, dan dipotong menjadi empat bagian."
Kerumunan bersorak mendengar keputusan hakim. Suara ketukan palu sekali lagi membahana di seluruh ruangan.
"Apa ada kata-kata terakhir yang ingin disampaikan oleh terdakwa?"
William Wallace, masih dengan tatapan yang tegas ke penghujung ruangan, membuka suara untuk pertama kalinya, dalam persidangan yang tidak memberinya kesempatan untuk membela diri.
"Aku mengakui segala perbuatan yang telah disampaikan oleh Yang Mulia Hakim. Namun aku tidak pernah melakukan pengkhianatan terhadap Raja Edward, karena aku dan seluruh rakyat Skotlandia tidak pernah mengangkat ia menjadi raja kami. Bagaimana aku melakukan suatu pengkhianatan jika aku tidak pernah bersumpah setia padanya?"
Suara dengungan bergemuruh dari seluruh ruangan, seolah ribuan lebah sedang menyerbu balairung Wesminter. Kerumunan mulai resah dan tidak sabar menunggu eksekusi William Wallace.
Petugas menggiring William keluar dari aula, menuju ke tempat eksekusinya. Seluruh pakaiannya dilucuti dan ia dikarak keliling kota dengan telanjang. Sepanjang perjalanan, rakyat Inggris mencaci dan memakinya, bahkan ada yang melemparinya kotoran.
Dengan mengerahkan tenaga terakhirnya, William Wallace melangkah menuju tiang gantungan. Hari ini ia akan menghadapi kematiannya, namun ia tahu bahwa perjuangannya tidak akan berakhir bersama ajalnya.

Catatan:
William Wallace dieksekusi pada tanggal 23 Agustus 1305 dengan cara digantung, ditarik, dan dipotong menjadi empat bagian, sebuah hukuman yang lumrah dilakukan di Eropa abad pertengahan atas kejahatan pengkhianatan terhadap raja atau negara.
Setelah tujuh tahun memimpin perlawanan terhadap Inggris, William Wallace akhirnya tertangkap karena dikhianati oleh salah seorang rekan sebangsanya sendiri.
Sejak kematiannya, Skotlandia sepenuhnya menjadi wilayah Kerajaan Inggris, namun rakyat Skotlandia tetap merasa sebagai bangsa tersendiri.
Meskipun tidak pernah terjadi lagi perlawanan fisik yang sengit seperti masa William Wallace, namun tuntutan kemerdekaan dari rakyat Skotlandia terus bergulir.
Pada tahun 2014, dilakukan referendum untuk memutuskan nasib Skotlandia. Hasilnya mayoritas rakyat Skotlandia memilih untuk tetap bergabung dengan Kerajaan Inggris. Namun hasil tersebut selisih tipis dengan mereka yang ingin supaya Skotlandia merdeka.
Banyak ahli yang memprediksi bahwa tidak menutup kemungkinan rakyat akan meminta dilakukan referendum lagi di masa mendatang, dan kali ini para pro-kemerdekaan yang akan menang.

Sumber referensi:
1. Wikipedia

2 komentar:

radlylabadie mengatakan...

Titanium TV Games with No Knuckles, Steel Wheels
We tested a handful of columbia titanium boots Iron Age titanium shift knob classic tv games from Iron Age. Iron Age Iron Age is titanium 200 welder an Iron Age themed, video game, with titanium quartz meaning special titanium 4000

Unknown mengatakan...

t629v6jjlqq591 sex toys,wholesale sex toys,wholesale sex dolls,sex toys,wolf dildo,penis rings,dog dildo,dog dildo,realistic dildo y558f5wytef830